Evening View at the Lake - Panorama Around Portola Grand Renggali Hotel

English

Hello community, in this post I want to share my weekend holiday activities.

While waiting for my evening, I was on my way to a wedding. I passed Lake Road, a road along the edge of the lake.

This road isn't very wide, and it looks narrow when two cars are going in opposite directions; one of them has to stop to let the other pass. I was riding a motorcycle from the city, and this road leads to another sub-district, called Bintang Sub-district.

We can circle the lake via this road, which can take up to two hours. On the right side of the road, you can see a mountain cliff with a texture of soil and large rocks.

On the left side of the road, the slope is very steep, and directly below it is the lake. Some stretches of road have concrete barriers, but others don't.

This means that when driving on this route, you have to be extra careful. Right around the Portola Grand Renggali Hotel area, I stopped to take in the evening view of the lake.

This hotel is very famous, as it is located right on the shore of Lake Laut Tawar, a popular tourist attraction in Takengon. Many tourists choose to stay at this hotel, not only for its beautiful location but also for its affordable prices.

This hotel has a spacious parking lot, garden, resort, and restaurant. The hotel looked grand and aesthetic, built primarily in light brown tones, combining a modern exterior with some typical Gayo architecture, such as the monument and horse statues.

On the street, I wandered around to take photos. The evening atmosphere was beautiful, the reddish light reflecting off the sky reflected off the lake.

The rows of mountains were a feast for the eyes, a beautiful panorama in the afternoon. It was getting dark, the clouds were darkening, the evening mist was about to fall, the orange reflections on the lake water were beautiful.

As evening approached, the fishermen began to hurry home. A small boat appeared in the middle of the lake. These fishermen were probably about to dock and bring home their catch.

A faint, cold breeze begins to blow, enveloping your body and chilling you to the bone. If you're by the lake in the afternoon or evening, it's best to wear a thick jacket, as it can get very cold here, which is why it's called the Gayo Highlands.

On the other side, you can see several fish farms, where they use cages to raise fish or shrimp. These cages are made of black netting, a sturdy net used for fish farming.

At each fish cage, there's a small hut/shed built by the owner. These huts serve as a place for them to stay overnight or store their equipment.

To reach the huts, they usually use a rowing canoe, a small boat made from a large log. They row slowly and manually until they reach their respective huts.

Being by the lake in the afternoon truly brings about deep reflection, about serenity, peace, and beauty. A valuable lesson this weekend is how we maintain balance between nature and our life processes.

Nature has provided us with so much, whether it's for our survival or for our wealth. Maintaining this balance is crucial for the future of humanity.

The day is getting darker, and the cool air is increasingly felt enveloping our bodies. It's a beautiful day, enjoying the enchanting natural scenery.

Indonesia

Hello komunitas, pada postingan ini saya ingin berbagi aktivitas liburan di Akhir pekan.

Sembari menunggu malam saya, saat saya pergi ke sebuah pesta pernikahan. Saya melewati jalan danau, ini adalah jalan yang berada di pinggir danau.

Jalan ini tidak terlalu lebar, tampak sempit jika ada 2 mobil berada pada arah yang berlawanan, mereka harus berhenti salah satunya untuk memberikan jalan kepada mobil lain. Saya melaju dengan sepeda motor dari arah kota, jalan ini tembus ke wilayah kecamatan lain, mereka menyebutnya kecamatan Bintang.

Kita dapat mengelilingi danau melalui jalan ini yang dapat menghabiskan waktu hingga 2 jam. Di sisi kanan jalan, tampak tebing gunung bertekstur tanah dan bebatuan besar.

Di sebalah kiri jalan, tampak sangat curam, tepat dibawah sana adalah danau. Beberapa lintasan jalan memiliki pembatas jalan yang dibuat dari beton, namun beberapa sisi jalan lain tidak ada pembatas beton.

Artinya, ketika berkendara dijalur ini, kita harus lebih hati-hati. Tepat berada di sekitaran area Portola Grand Renggali Hotel, saya berhenti untuk melihat pemandangan sore di danau.

Hotel ini memang sangat terkenal, karena berada tepat dipinggir danau laut tawar yang menjadi primadona wisata kota Takengon. Banyak wisatawan yang memilih untuk menginap di hotel ini, selain tempat yang indah, harganya juga terjangkau.

Hotel ini memiliki halaman parkir yang luas, taman, resort dan restoran. Hotel tampak megah dan estetik, dibangun dengan nuansa utama coklat muda, perpaduan eksterior yang modern dan beberapa arsitek khas gayo, seperti tugu dan patung kuda.

Di area jalan saya berkeliling kebeberapa sudut untuk mengambil gambar. Suasana sore tampak begitu indah, pantulan cahaya kemerahan merekah di atas langit memantul ke air danau.

Deretan gunung tampak begitu memanjakan mata, panorama yang indah di sore hari. Hari mulai gelap, awan-awan tampak menghitam, kabut malam akan segera tiba, pantulan orange di air danau tampak begitu indah.

Ketika sore, para nelayan pun mulai bergegas untuk pulang, tampak sebuah perahu kecil berada di tengah danau. Nelayan ini mungkin akan segera berlabuh ke dermaga dan membawa pulang hasil tangkapannya.

Angin sayup-sayuppun mulai bertiup dingin membalut tubuh dan terasa hingga ketulang. Jika berada di pinggir danau pada saat sore hingga malam, sebaiknya kita memakai jaket tebal, karena disini terasa sangat dingin, begitulah kenapa disebut sebagai daratan tinggi gayo.

Disisi lain tampak beberapa tempat budidaya ikan, mereka membuatnya sebagai keramba untuk memelihara ikan ataupun udang. Keramba-keramba ini dibuat dari jaring berwarna hitam, jaring yang kokoh untuk budidaya perikanan.

Disetiap titik keramba tampak terdapat sebuat pondok/gubuk kecil yang dibangun oleh pemiliknya. Gubug tersebut menjadi tempat untuk mereka menginap ataupun menyimpan segala peralatan.

Untuk sampai ke pondok, mereka biasanya menggunakan sampan dayung, sebuah sampan kecil yang terbuat dari batang kayu besar. Mereka mendayung secara manual secara perlahan-lahan hingga sampai ke pondok mereka masing-masing.

Berada dipinggir danau pada sore hari benar-benar membawa refleksi yang mendalam, tentang ketenangan, kedamaian dan keindahan. Pelajaran berharga di akhir pekan ini adalah tentang bagaimana kita menjaga keseimbangan antara alam dan proses kehidupan kita.

Alam telah memberikan banyak hal untuk kita, entah itu untuk kita bertahan hidup atau memberikan kekayaan untuk kita. Keseimbangan menjaga alam ini sangat penting untuk keberlansungan umat manusia di masa mendatang.

Hari mulai semakin gelap, udara sejuk semakin terasa menyelimuti tubuh. Hari yang indah bisa menikmati pemandangan alam yang mempesona mata.

That concludes my post, I hope you enjoy it...

Location Via https://worldmappin.com/ : //:# (!worldmappin 4.61200 lat 96.86409 long Renggali Hotel d3scr)Via Google Maps : https://maps.app.goo.gl/wvATGvUTBSn8BVSY9

Regards,@ponpase