Nyicipin Yang Seger Di Pinggir Jalan

Nulis lagi-nulis lagi, mumpung saya ada banyak waktu di jalan apa salahnya daripada aku cuma duduk menemani adik saya nyupir mending dikit-dikit cari tambahan dong

Belum ada setengah hari tempat duduk saya rasanya panas sekali, aku ingin istirahat sejenak untuk menghirup udara segar di luar sana.

Saat aku menulis di blog ini perjalanan saya baru sampai di kota tetangga (Banyumas) kalau di hitung-hitung belum ada seperempatnya sampai ke Bekasi. Tak apalah namanya saja sudah niat tak mungkin aku balik lagi ke Kebumen (kota kelahiran saya)

Di perjalanan saya melihat banyak sekali penjual dawet ayu Ireng khas Purworejo jadi berbeda lo dengan dawet ayu khas Banjarnegara.

Karena adik saya sudah merasa kecapekan kami mencoba mencicipi suguhan segar pinggir jalan ini

Mungkin aku yang belum bisa membedakan rasanya atau hanya ikut-ikutan saja jadi yang terasa di mulut saya hanya manis dan dingin saja. Untung saja harga yang di patok masih harga yang wajar alias tidak ikut harga lebaran.

Enggak tahu juga sih apa sebabnya kenapa para pedagang ga main getok harga jadi sepuluh ribu pergelas atau lima belas ribu pergelarannya, omong-omong di belakang mungkin karena banyaknya persaingan jadi salah satu dari mereka ga bisa sembarangan cari kesempatan dalam kemacetan.

Yah namanya saja jalan pemandangannya kalau ga motor penampakannya, tak masalah walaupun pemandangan monoton yang bisa buat menemani sebatang rokok saya.

Dan terimakasih banyak atas waktunya dan terimakasih juga yang sudah mau membaca tulisan saya dan yang belum baca tetap saya doakan semoga besok tambah banyak rezekinya, amin