AKU bukan KERBAU

avatar


Terima kasih sobat manisku, berkat jas hujanmu aku jadi tetap sehat. Soreku yang gagal ingin aku meratapi nasibku kenapa alam tidak pengertian sekali padaku, tak tahukah engkau hai alam nyata di pundakku ada beban berat yang harus saya pikul setiap hari sampai menjelang aku tidur?


Di belakang besi roda tigaku, aku hanya bisa pasrah melihat lalu lalang kendaraan yang melaju cepat meninggalkanku. Mereka tidak sudi melirik kekiri jalan ini, yang difikirkan mereka hanya bagaimana mereka segera sampai kerumah dengan baju keringnya.

Aku kadang bertanya tulisan apa yang dulu aku buat dialam kandungan andaikan waktu bisa diulang aku ingin memilih takdirku yang terlahir menjadi bangsawan dan tampan rupawan.

Sesak rasanya aku memikirkan hidup ini, mau kemana tujuan hidup saya. Apakah aku bisa merubah nasibku dengan pekerjaanku ini? Saya rasa tidak akan pernah terjadi maaf aku bukan pesimis tapi kalau aku lihat dari bidang usahaku yang sekarang, aku bukanlah seorang pedagang yang punya kebebasan penuh. Dan yang lebih parah lagi status saya juga bukan karyawan yang mendapat gaji tiap bulan. Tapi statusku lebih condong ke buruh lepas ujung tombak perusahaan.

Aku kadang menyesal kenapa aku sampai rela bertahun-tahun membela perusahaan yang tidak punya rasa peduli keorang-orang yang membelanya.


Dibawah atap besi ini aku hanya bisa menangis yang aku tutupi dengan Sholawat Nabi, semoga ALLAH merubah jalanku ini. Aku tidak mau terlalu lama larut dalam kebodohan ini.
Karena aku bukan kerbau yang harus mengikuti tujuan pemegang kendali.



0
0
0.000
2 comments