When students mingle with residents in traditional activities |
Apart from carrying out the independent program, the presence of Group 09 Malikussaleh University Community Service (KKN) students in Binjee Village, Nisam District, North Aceh, also supports the activities of local residents. When the community held khanduri blang (paddy fields party), Group 09 students also mingled with the community to help with the activity.
Khanduri blang is one of the cultural and religious activities of the people of Aceh before going down to the fields. Just like khanduri laot (sea party), this activity is a form of gratitude for the results that have been obtained and a prayer so that the results in the future will be more blessed and abundant.
This was conveyed by Keujruen Blang Paya Mamplam, Tgk Ahmad, when the khanduri blang activity took place in the rice fields, Wednesday (24/5/2023). According to him, the khanduri blang contains hopes and prayers for rain to fall soon and fertilize the rice fields before planting rice seeds.
"This event is held every time the harvest season is over and entering a new planting season," said Tgk Ahmad in front of residents and students.
The traditional activity was attended by Keuchik Gampong Binjee, Murhaban, Bhabinkamtibmas, a number of community leaders, and local residents. The event began with an opening by Keujruen Blang Paya Mamplam, Tgk Ahmad, followed by reading Al Quran and praying. After that, it was closed with a joint meal with local residents.
The Head of KKN 09 Group, Ahmad Fajrul Amin, was grateful to be involved in khanduri blang activities. Several student members of Group 09 had never participated in such an activity.
"We understand more about the customs of the people like this khanduri blang. This moment is also an event for student friendship with local residents, "said the Informatics Engineering student.
Group 09 field supervisor, Ayi Jufridar, MSM, said the khanduri blang and khanduri laot traditions included cultural activities that were introduced in the first and second editions of the Nusantara Module at Malikussaleh University.
"Unfortunately, the khanduri blang and khanduri laot timings were not in accordance with the Nusantara Module schedule so students could not be directly involved. So, Group 09 students are quite lucky," said the Nusantara Module lecturer at Malikussaleh University.
Group 09 KKN students in Binjee Village chaired by Ahmad Fajrul Amin from Informatics Engineering. The other group leaders were the Deputy Chairmen, M Abrar Roffa and Farianti Zuhra, both from the Faculty of Medicine. Then Treasurer, Irna Nurul Hidayah from Architectural Engineering.
Group 09 members are Imam Irawan Saputra Hasibuan, Nadia Ulfa, and Nailatul Uhya who all come from the Faculty of Medicine. In addition, there are Khairunnisa Hasibuan (Physical Education), Zaky Dwidana Nasution (Agribusiness), Sandro Adhitama (Mechanical Engineering), Muhammad Reza (Civil Engineering), and Khairul Ambia (Information Engineering). []
Ketika Mahasiswa Berbaur dengan Warga di Khanduri Blang
Selain melaksanakan program mandiri, keberadaan mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Malikussaleh Kelompok 09 di Desa Binjee Kecamatan Nisam, Aceh Utara, juga mendukung kegiatan warga setempat. Ketika masyarakat menggelar khanduri blang (kenduri sawah), mahasiswa Kelompok 09 juga ikut berbaur bersama masyarakat untuk membantu kegiatan tersebut.
Khanduri blang merupakan salah satu kegiatan budaya sekaligus religi masyarakat Aceh sebelum turun ke sawah. Sama seperti khanduri laot (kenduri laut), kegiatan tersebut merupakan sebagai bentuk syukur atas hasil yang sudah diperoleh serta doa agar hasil ke depan lebih berkah dan melimpah.
Hal itu disampaikan Keujruen Blang Paya Mamplam, Tgk Ahmad, ketika kegiatan khanduri blang berlangsung di area persawahan, Rabu (24/5/2023). Menurutnya, dalam khanduri blang mengandung harapan dan doa agar hujan segera turun dan menyuburkan tanah persawahan sebelum dilakukan penanaman bibit padi.
“Acara ini diadakan setiap musim panen telah usai dan memasuki musim tanam baru,” ujar Tgk Ahmad di hadapan warga dan mahasiswa.
Kegiatan tradisi tersebut dihadiri Keuchik Gampong Binjee, Murhaban, Bhabinkamtibmas, sejumlah tokoh masyarakat, dan warga setempat. Acara dimulai dengan pembukaan oleh Keujruen Blang Paya Mamplam, Tgk Ahmad, dilanjutkan dengan pembacaan yasin dan doa. Setelah itu ditutup dengan acara makan bersama dengan para warga setempat.
Ketua Kelompok KKN 09, Ahmad Fajrul Amin, bersyukur bisa terlibat dalam kegiatan khanduri blang. Beberapa mahasiswa anggota Kelompok 09, belum pernah mengikuti kegiatan serupa itu.
“Kami jadi lebih paham tentang adat istiadat masyarakat seperti khanduri blang ini. Momen tersebut juga menjadi ajang silaturahim mahasiswa dengan warga setempat,” ujar mahasiswa Teknik Informatika tersebut.
Dosen pembimbing lapangan Kelompok 09, Ayi Jufridar, MSM, menyebutkan tradisi khanduri blang dan khanduri laot tersebut termasuk kegiatan budaya yang diperkenalkan dalam Modul Nusantara edisi pertama dan kedua di Universitas Malikussaleh.
“Sayangnya, momen khanduri blang dan khanduri laot timingnya tidak sesuai dengan jadwal Modul Nusantara sehingga mahasiswa tidak bisa terlibat secara langsung. Jadi, mahasiswa Kelompok 09 cukup beruntung,” ujar dosen Modul Nusantara di Universitas Malikussaleh tersebut.
Mahasiswa KKN Kelompok 09 di Desa Binjee diketuai Ahmad Fajrul Amin dari Teknik Informatika. Pimpinan kelompok lain adalah Wakil Ketua, M Abrar Roffa dan Farianti Zuhra, keduanya dari Fakultas Kedokteran. Kemudian Bendahara, Irna Nurul Hidayah dari Teknik Arsitektur.
Anggota Kelompok 09 adalah Imam Irawan Saputra Hasibuan, Nadia Ulfa, dan Nailatul Uhya yang semuanya berasal dari Fakultas Kedokteran. Selain itu, ada Khairunnisah Hasibuan (Pendidikan Fisika), Zaky Dwidana Nasution (Agribisnis), Sandro Adhitama (Teknik Mesin), Muhammad Reza (Teknik Sipil), serta Khairul Ambia (Teknik Informatika). []